Tuesday, 29 September 2015

CARA MEMBACA MULTIMETER / AVOMETER ANALOG

Belajar mengenal bagian - bagian AVO meter dan cara menggunakan AVO Meter
CARA MEMBACA MULTIMETER / AVOMETER ANALOG


Hello para sobat - sobat pembaca yang baik hati,  Pada kesempatan ini saya akan membahas lebih lengkap mengenai Cara Mudah Untuk Membaca Alat Ukur Listrik Multimeter / AVOmeter Analog.

       Kali ini saya mencoba membuat tutorialnya dalam bahasa yang lebih singkat dan sederhana sehingga saya berharap dapat lebih mudah untuk di pahami.
Sebelum masuk lebih jauh mengenai cara mengukur besaran listrik seperti Tegangan (Volt), Arus (Ampere), dan Tahanan (Ohm) ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu Multimeter atau Avometer.

       Yang dimaksud Multimeter atau Avometer adalah Alat ukur Listrik yang memungkinkan kita untuk mengukur besarnya Besaran listrik yang ada pada suatu rangkaian baik itu Tegangan, Arus, maupun Nilai Hambatan/Tahanan. AVOmeter adalah singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter, jadi hanya terdapat 3 komponen yang bisa diukur dengan AVOmeter sedangkan Multimeter , dikatakan multi sebab memiliki banyak besaran yang bisa di ukur, misalnya Ampere, Volt, Ohm, Frekuensi, Konektivitas Rangkaian (putus ato tidak), Nilai Kapasitif, dan lain sebagainya. Terdapat 2 (dua) jenis Multimeter yaitu Analog dan Digital, untuk yang Digital sangat mudah pembacaannya disebabkan karena Multimeter digital telah menggunakan angka digital sehingga begitu melakukan pengukuran Listrik, Nilai yang diinginkan dapat langsung terbaca asalkan sesuai atau Benar cara pemasangan alat ukurnya.

       Mari mengenal bagian-bagian Multimeter atau Avometer agar lebih memudahkan dalam memahami tulisan selanjutnya:

CARA MEMBACA MULTIMETER
Bagian-Bagian Multimeter


Saya akan berikan sedikit penjelasan mengenai gambar di atas. Yang perlu untuk di perhatikan adalah :
ZERO CORRECTION (PENGENOLAN JARUM),
Sekrup ini dapat di putar dengan Obeng atau plat kecil, Sekrup ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali atau tepat pada posisi 0 (NOL), terkadang jarum tidak pada posisi NOL yang dapat membuat kesalahan pada pengukuran, Posisikan menjadi NOL sebelum digunakan.

OHM ADJUST (PENGATUR NOL OHM).
Knop ini hampir sama dengan Sekrup pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu Knop ini digunakan untuk membuat jarum menunjukkan angka NOL pada saat Saklar pemilih di posisikan menunjuk SKALA OHM. Saat saklar pemilih pada posisi Ohm biasanya pilih x1 pada skala Ohm kemudian Hubungkan kedua ujung TERMINAL (Ujung terminal Merah bertemu dengan Ujung terminal Hitam) dan Lihat pada Layar penunjuk, Jarum akan bergerak ke KANAN (Disitu terdapat angka NOL (0), Putar tombol pengatur Nol Ohm sampai jarum menunjukkan angka NOL). Proses ini dinamakan KALIBRASI OhmMeter. Hal ini Muthlak dilakukan sebelum melakukan pengukuran tahanan (OHM) suatu komponen atau suatu rangkaian.

RANGE SELECTOR (SAKLAR PEMILIH),
 Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa yang ingin di UKUR, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka atur/putar saklar hingga menyentuh skala AC yang pada alat ukur tertulis ACV, Begitu pula saat mengukur tegangan DC, cari yang tertulis DCV, begitu seterusnya. Jangan Salah memilih Skala Pengukuran.
Pada setiap bagian SKALA PENGUKURAN yang dipilih dengan Saklar Pemilih, terdapat Nilai-nilai yang tertera pada alat ukur, Misalnya Pada Skala Tegangan AC (tertulis ACV pada alat ukur) tertera skala 10, 50, 250, dan 750 begitu pula pada Skala Tegangan DC (tertulis DCV pada alat ukur) tertera skala 0.1 , 0.25 , 2.5 , 10 , dst. Apa maksud Skala ini?? Dan Bagaimana Memilihnya??
Pedoman Memilih SKALA Pengukuran:
Skala tersebut adalah skala yang akan digunakan untuk membaca hasil pengukuran, Semua skala dapat digunakan untuk membaca, Hanya saja tidak semua skala dapat memberikan atau memperlihatkan nilai yang diinginkan, misalnya kita mempunyai Baterai 9 Volt DC, kemudian kita mengatur Range selector untuk Memilih SKALA TEGANGAN DC pada posisi 2,5 dan menghubungkan TERMINAL Merah dengan positif (+) baterai dan Hitam dengan Negatif (-) baterai. Apa yang akan terjadi?? Jarum akan bergerak ke Ujung Kanan dan tidak menunjukkan angka 9Volt, Mengapa Demikian?? Sebab NILAI MAKSIMAL yang dapat diukur bila kita memposisikan Saklar Pemilih pada skala 2.5 adalah hanya 2.5 Volt saja, sehingga untuk mengukur Nilai 9Volt maka saklar harus di putar menuju Skala yang LEBIH BESAR sari NILAI Tegangan yang di Ukur, jadi Putar pada Posisi 10 dan Alat ukur akan menunjukkan nilai yang diinginkan.

ALAT UKUR LISTRIK HARUS DIPASANG DENGAN BENAR, Mengapa saya katakan Demikian??!

Untuk melakukan suatu pengukuran listrik, Posisi alat ukur pada rangkaian juga Mesti dan Hal wajib yang harus di perhatikan agar pembacaan alat ukur tidak salah. Pemasangan Alat ukur yang salah /Tidak  benar memberikan hasil pengukuran yang TIDAK BENAR dan bukan kurang tepat, jadi ini sangat perlu di perhatikan. Mari kita melihat posisi alat ukur yang benar:
Posisi alat ukur saat mengukur TEGANGAN (Voltage)
Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan AC maupun DC, maka Alat ukur mesti di pasang Paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah kedua terminal pengukur ( Umumnya berwarna Merah untuk positif (+) dan Hitam untuk Negatif (-) harus membentuk suatu titik percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang benar dapat dilihat pada gambar berikut:
Mengukur Tegangan dengan Multimeter


Memasang Multimeter Paralel

Posisi alat ukur saat mengukur ARUS (Ampere)
Untuk melakukan pengukuran ARUS yang mesti diperhatikan yaitu Posisi terminal harus dalam kondisi berderetan dengan Beban, Sehingga untuk melakukan pengukuran arus maka rangkaian mesti di Buka / diputus / Open circuit dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut. Pemasanngan yang benar dapat dilihat pada gambar:
Mengukur Ampere pada Multimeter

Memasang Multimeter SERI

Posisi alat ukur saat mengukur Hambatan (Ohm)
Yang mesti diketahui saat pngukuran tahanan ialah JANGAN PERNAH MENGUKUR NILAI TAHANAN SUATU KOMPONEN SAAT TERHUBUNG DENGAN SUMBER!!! Ini akan merusak  alat ukur anda. Pengukurannya sangat mudah yaitu tinggal mengatur Range Selector ke posisi Skala OHM dan kemudian menghubungkan terminal ke kedua sisi komponen (Resistor) yang akan di ukur.

Mengukur nilai Tahanan Resistor

Memasang Multimeter untuk mengukur tahanan
Kali ini saya tidak akan membahas mengenai mengapa alat ukur di pasang paralel saat mngukur tegangan dan Seri pada saat mengukur Arus, sebab itu lebih kompleks kecuali ada yang membutuhkannya. Hal ini erat kaitannya dengan Rangkaian dalam suatu alat ukur.

Setelah mengetahui Cara mengatur Range Selector yang Benar, Mengetahui Jenis Skala yang akan digunakan, dan Cara pemasangan alat ukur yang benar, maka tiba saatnya kita melakukan Pengukuran Besaran Listrik.

MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) DC
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan:
Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak pecah).
Atur Zero Corection agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu melakukan Pengaturan Zero corection.
Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Knop Pengatur Nol OHM). Posisikan Range Selector (Saklar Pemilih) pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Knop pengatur Nol Ohm.
Setelah Kalibrasi Atur RANGE SELECTOR (SAKLAR PEMILIH) pada posisi Skala Tegangan yang anda ingin ukur, ACV untuk tegangan AC (bolak balik) dan DCV untuk tegangan DC (Searah).
Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih dahulu seperti 1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai tegangan maksimal yang mengalir pada rangkaian.
Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur.
Baca Alat ukur.
Cara Membaca Nilai Tegangan yang terukur:
Misalkan Nilai tegangan yang akan diukur adalah 15 VOLT DC (Belum kita ketahui sebelumnya, itulah saya katakan Misalnya).
Kemudian Kita memposisikan saklar pemilih pada posisi DCV dan memilih skala paling besar yang tertera yaitu 1000.  Nilai 1000 artinya Nilai tegangan yang akan diukur bisa mencapai 1000Volt.
Saat memperhatikan Alat ukur maka Dalam Layar penunjuk jarum tidak terdapat skala terbesar 1000 yang ada hanya 0-10, 0-50, dan 0-250.  Maka Untuk memudahkan membaca perhatikan skala 0 sampai 10 saja.
Skala penunjukan 0 sampai 10 berarti saat jarum penunjuk tepat berada pada angka 10 artinya nilai tegangan yang terukur adalah 1000 Volt, jika yang di tunjuk jarum adalah angka 5 maka nilai tegangan sebenarnya yang terukur adalah 500 Volt, begitu seterusnya.
Kembali Pada Kasus no. 1 dimana nilai tegangan yang akan diukur adalah hanya 15 Volt sementara kita menempatkan Range Selector (saklar pemilih) pada Posisi 1000, maka jarum pada alat ukur hanya akan bergerak sedikit sekali sehingga sulit bagi kita untuk memperkirakan berapa nilai tegangan sebenarnya yang terukur. Untuk itu Pindahkan Range Selector (Saklar Pemilih) ke Nilai Skala yang dapat membuat Jarum bergerak lebih banyak agar nilai pengukuran lebih akurat.
Misalkan kita menggeser Range Selector (saklar pemilih) ke Posisi 10 pada skala DCV. Yang terjadi adalah, jarum akan bergerak dengan cepat ke paling ujung kanan. Hal ini disebabkan nilai tegangan yang akan di ukur LEBIH BESAR dari nilai Skala maksimal yang dipilih. Jika Hal ini di biarkan terus menerus maka alat ukur BISA RUSAK, Jika jarum alat ukur bergerak sangat cepat ke kanan, segera pisahkan alat ukur dari rangkaian dan ganti Skala RANGE  SELECTOR (SAKLAR PEMILIH) ke posisi yang lebih Besar. Saat saklar Pemilih diletakkan pada angka 10 maka yang di perhatikan dalam layar penunjukan jarum adalah range skala 0-10, dan BUKAN 0-50 atau 0-250.

Mengukur Nilai Tegangan rangkaian
membaca multitester

Multimeter Over, Awas Rusak!!!
Telah saya jelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai tegangan yang lebih besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya tidak akan terukur / diketahui. Solusinya adalah Saklar Pemilih di posisikan pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50. Saat memilih Skala 50 pada skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam Layar Penunjukan Jarum yang mesti di perhatikan adalah range skala 0-50 dan BUKAN lagi 0-10 ataupun 0-250.
Saat RANGE SELECTOR (Saklar pemilih) berada pada posisi 50 maka Jarum Penunjuk akan bergerak Tepat di tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0-50 yang artinya Nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur bernilai 15 Volt.
Perhatikan gambar berikut:
Multimeter Tegangan benar
mengukur tegangan

Nilai tegangan Terlihat Benar
Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat pula menggunakan RUMUS:

Rumus menghitung Nilai Multimeter
Jadi misalnya, tegangan yang akan di ukur 15 Volt maka:
Tegangan Terukur             = (50 / 50) x 15
Nilai Tegangan Terukur  = 15
Berikut saya akan berikan Contoh agar kita lebih mudah dalam memahaminya:
Contoh I.
Saat melakukan pengukuran ternyata Jarum Alat Ukur berada pada posisi seperti yang terlihat pada gambar:


 Multimeter Scale

Berapakah Nilai tegangan DCV yang terukur saat Saklar Pemilih berada pada Posisi:
2.5
10
50
1000
Jawab:
Skala saklar pemilih = 2.5
Skala terbesar yang dipilih = 250
Nilai yang ditunjuk jarum = 110 (perhatikan skala 0-250)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Teg VDC = (2.5/250)x 110 = 1.1 Volt
Skala saklar pemilih = 10
Skala terbesar yang dipilih = 10
Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0-10)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Teg VDC = (10/10)x 4.4 = 4.4 Volt
Skala saklar pemilih = 50
Skala terbesar yang dipilih = 50
Nilai yang ditunjuk jarum = 22 (perhatikan skala 0-50)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Teg VDC = (50/50)x 22 = 22 Volt
Skala saklar pemilih = 1000
Skala terbesar yang dipilih = 10
Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0-10)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Teg VDC = (1000/10)x 4.4 = 440 Volt

MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) AC
Untuk mengukur Nilai tegangan AC anda hanya perlu memperhatikan Posisi Sakelar Pemilih berada pada SKALA TEGANGAN AC (Tertera ACV) dan kemudian memperhatikan Baris skala yang berwarna Merah pada Layar Penunjuk Jarum.
Selebihnya sama dengan melakukan pengukuran Tegangan DC di atas.

Multimeter Scale

MENGUKUR ARUS LISTRIK (Ampere) DC
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan:
Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak pecah).
Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0)
Lakukan Kalibrasi alat ukur
Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Arus DCA
Pilih SKALA PENGUKURAN yang diinginkan seperti 50 Mikro, 2.5m , 25m , atau 0.25A.
Pasangkan alat ukur SERI terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur.
Baca Alat ukur (Pembacaan Alat ukur sama dengan Pembacaan  Tegangan DC diatas)

MENGUKUR NILAI TAHANAN / RESISTANSI RESISTOR (OHM)
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan:
Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak pecah).
Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.
Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Knop Pengatur Nol OHM). Posisikan Range selector (Saklar Pemilih) pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.
Setelah Kalibrasi Atur Range Selector (saklar pemilih) pada posisi Skala OHM yang diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x (kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca pada alat ukur nantinya akan di KALI kan dengan nilai Skala OHM yang dipilih oleh Range selector (Saklar Pemilih).
Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur. (INGAT JANGAN PASANG ALAT UKUR OHM SAAT KOMPONEN MASIH BERTEGANGAN)
Baca Alat ukur.
Cara membaca OHM METER
Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter sangatlah mudah.
Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih dengan Range Selector (saklar pemilih).
Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda pilih sebelumnya dengan Range Selector (saklar pemilih) adalah x100, maka nilai tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.
Misalkan pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu Resistor:

 Multimeter Scale
Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai resistansi tahanan / resistor tersebut adalah:
Nilai yang di tunjuk jarum   = 26
Skala pengali                           = 10 k
Maka nilai resitansinya       = 26 x 10 k
= 260 k = 260.000 Ohm.
Itulah tutorial mengenai cara membaca multimeter / avometer analog.
 Semoga Informasi ini dapat berguna bagi anda dan dapat memberikan anda kemudahan dalam membaca suatu alat ukur.

dipost oleh: www.thohirfariz24.blogspot.com

Monday, 28 September 2015

Cara Memperbaiki Lampu CFL ( Lampu Jari )

Selamat berjumpa lagi diblog saya ini, kali ini saya akan memberikan artikel tentang cara memperbaiki lampu cfl ( lampu-jari ) yang sudah rusak atau mati, sayangkan kalau mau dibuang, karena masih bisa diperbaiki. sebenarnya tidak susah untuk memperbaikinya, hanya beberapa komponen elektroniknya saja yang sering rusak, apalagi untuk jenis-jenis lampu cfl yang harganya murah, mungkin sering sekali mati, baru beberapa minggu pake sudah mati alias tidak menyala lagi. Pasti kecewa tuh kalau baru beli baru beberapa minggu sudah wafat..heheehe..

Ada yang belum tau cfl? oke saya kasih tau sedikit ya. Lampu CFL (Compact Flourescent Lamp) atau disebut juga dengan lampu hemat energy ada juga yang menyebutnya dengan sebutan lampu neon jari, atau apalah namanya supaya sobat pembaca tidak bingung lampu apa yang akan dibahas pada tulisan kali ini berikut ini beberapa contoh lampu cfl yang saya maksud.

Jenis Lampu CFL

lampu-cfl-hemat-energy-neon-jari
Lampu Hemat Energy, Lampu CFL atau Lampu Jari
Bongkar Lampu CFL1


Memperbaiki lampu CFL yang sudah mati

Sebelum melanjutkan tips cara memperbaiki lampu cfl ( lampu jari ), ada baiknya sobat sudah memilki alat ukur multitester sendiri, solder, tenol dll, karena alat tersebut merupakan suatu alat yang penting untuk mengenal dunia elektronik atau belajar elektronik.

Tools Perbaikkan Lampu CFL


Kerusakan yang terjadi
Kerusakan umum yang terjadi pada mode lampu neon jari atau lampu cfl ini biasanya pada rangkaian elektronik, dan filamen putus karena terlalu panas, pada komponen elektroniknya umum rusak pada transistor,resistor dan kapasitor.

Cara memperbaikinya adalah:

Bongkar Lampu

Pertama buka cover penutup lampu tersebut, bisa dengan menggunakan obeng minus, congkel dibagian sambungan cover yang terbuat dari plastik secara berlahan, hati-hati saat membuka jangan sampai bola lampu neonnya pecah.



Pemeriksaan komponen yang rusak

Pemeriksaan komponen yang rusak menggunakan multitester, hati hati saat memegang rangkaian bisa saja masih ada muatan listrik yang tersimpan pada kapasitor, pemeriksaan pertama dilakukan dengan memastikan kondisi lampu (filamen pada lampu) masih dalam keadaan baik.

Dari tabung lampu terdapat empat kawat, masing-masing ada dua kawat yang keluar, dan ukur kedua ujung kawat yang keluar tersebut dengan menggunakan multitester dengan switch selector diposisikan pada ohm, x10 atau x1, pastikan tidak ada yang putus.(jarum bergerak tidak sampai full / jika tidak bergerak sama sekali berarti lampu sudah putus), kalau sudah putus berarti lampu tersebut tidak bisa dipergunakan lagi. Tapi masih bisa diganti dengan lampu TL biasa yang bentuknya bulat panjang. akan dibahas diartikel selanjutnya.

Lampu CFL rusak


Jika langkah diatas dinyatakan ok, lampu tidak ada yang putus, pemeriksaan lanjutkan pada Condensator mylar yang terdapat pada rangkaian (terhubung ke kawat lampu, antara ujung tabung satu dengan ujung tabung yang satunya, gunakan multitester dan ukur jika terhubung singkat atau ada pergerakan pada jarum multitester berarti condensator tersebut rusak, silahkan ganti dengan ukuran yang sama dibadan condensator mylar tersebut.

Langkah selanjutnya periksa transistor-transistornya, untuk lampu neon cfl yang harga murah biasanya menggunakan transistor ME13001, MJE13002 dan sejenisnya pastikan transistor dalam keadaan baik, untuk mengukur transistor sebaiknya dilepas dari rangkaian atau pcb nya, karena kaki transistor terhubung ke rangkaian toroid, untuk memudahkan dan memastikan transistor baik atau tidaknya.

Langkah selanjutnya periksa dan ukur elco (condensator electrolit) untuk elco biasanya bisa dilihat dari bentuk fisik, jika menggelembung atau bentuknya tidak normal bisa dipastikan rusak atau sudah bocor, akan tetapi lebih baik memastikan dengan menggunakan multitester.

Langkah selanjutnya memeriksa empat buah dioda yang terdapat pada rangkaian, pada jalur kabel arus masuk kerangkaian, dan cek juga fuse (sekring) ada beberapa lampu cfl menggunakan skring sebagai pengaman rangkaian, ada yang berbentuk resistor berukuran kecil dan ada juga yang menyerupai sekring pada umumnya.

Jika semua diperiksa dan diganti komponen-komponen yang mencurigakan diatas, coba nyalakan lampu neon dengan memberi catu daya listrik dan lihat hasilnya jika menyala berarti anda berhasil memperbaikinya. jika belum berhasil cek lagi komponen komponen pasti masih ada yang rusak. semoga artikel cara memperbaiki lampu neon cfl sendiri bisa sedikit memberikan tambahan informasi atau bacaan buat sahabat yang suka ngoprek elektronik.

Terima kasih sudah membaca artikel saya dan selamat mencoba memperbaiki sendiri lampu CFL nya semoga berhasil. Amin

Saturday, 26 September 2015

Cara Membuat Saklar Lampu Teras Rumah Otomatis

Cara Membuat saklar lampu teras rumah otomatis

Selamat Datang dan selamat berjumpa Kembali di blog saya ini. Sa'at ini artikel yang akan kita bahas adalah tentang cara membuat saklar lampu teras rumah otomatis.
Saklar Lampu teras otomatis yang akan kita buat sangat sederhana sekali hanya dengan menggunakan komponen LDR ( Light Dependent Resistor ). Rangkaian ini sangat cocok sekali bagi anda yang malas untuk mematikan lampu pada siang hari dan menghidupkanya lagi pada malam hari sa'at lokasinya cukup jauh dari jangkauan Anda atau saat anda sedang bepergian tidak berada dirumah.  Misalnya : Lampu Penerangan Jalan, lampu taman, lampu teras yang posisi tombol saklarnya jauh atau berada di luar rumah, dll.

Apakah ada yang tau dengan komponen LDR ini???

Mungkin dari sebagian pembaca ada yang belum tahu / mengerti tentang yang dimaksud dengan LDR. Saya akan coba menjelaskan sedikit tentang komponen LDR tersebut. LDR merupakan jenis sensor cahaya dari bahan semikonduktor yang karakteristik listriknya berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Bahan yang digunakan adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium Selenida (CdSe). LDR akan memiliki nilai resistansi tinggi jika menerima intensitas cahaya yang tinggi, begitu juga sebaliknya.

Skema Rangkaian Saklar Lampu Otomatis


Rangkaian Saklar otomatis

Rangkaian diatas bekerja dengan menggunakan catu daya 12 volt DC. Jadi masih memerlukan catu daya menggunakan trafo 0.5 amper atau 1 amper 12 volt. Silahkan cari di google.com untuk cara membuat catu daya ini, atau baca Cara membuat adaptor power supply DC 12 Volt sederhana. Transistor Q1 dan Q2 menggunakan tipe NPN ( TIP41A atau sejenisnya ). Untuk Q1 saya memakai transistor C9014. Resistor variabel digunakan untuk menyesuaikan kepekaan. Saya menggunakan potensiometer, karena kebetulan potensionya lagi nganggur didalam laci. Jangan lupa relay RL1 juga ukuran tegangan supplynya 12 volt / 220Volt 10 Ampere. Jika sudah menggunakan rangkaian tersebut anda tidak perlu lagi menggunakan tombol saklar untuk lampu penerangan anda. Alat ini bisa di aplikasikan untuk banyak lampu, tergantung kekuatan daya relay yang anda gunakan.

Gambar Relay 



Saklar Otomatis
Gambar Sensor Lampu teras Otomatis

Rangkaian tersebut saya masukkan kedalam bekas kotak power supply komputer yang sudah tidak terpakai lagi, saya buang PCB nya.
Dalam rangkaian tersebut saya tambahkan MCB sebagai pengaman.

Jangan lupa anda bisa tinggalkan komentar anda jika Anda tertarik untuk membuat sendiri peralatan elektronik dan otomatisasi di rumah anda. Dan tinggalkan kritik dan saran jika anda belum puas dengan layanan kami segera akan kami lakukan perbaikan untuk pemunculan artikel mendatang.

Sekiranya sekian dulu artikel tentang Cara Membuat Saklar Lampu Teras Rumah Otomatis , semoga artikel ini bermanfa'at.



Incoming search terms :
+. Saklar Otomatis
+. Fitting Lampu Otomatis
+. Otomatis Lampu
+. Lampu peka cahaya
+. Sensor cahaya
+. Automatis Lamp
+. LDR
+. Rangkaian saklar otomatis

Friday, 25 September 2015

Modif / Oprek Power Amplifier 200 watt

Modifikasi / Oprek Power Ampli 200 Watt

Selamat datang dan selamat berjumpa diblog saya ini sobat. Kali ini saya akan membahas tentang Modif / oprek power ampli 200 watt Power Sanken.

Dari beberapa sekian banyak jenis rangkaian pcb power amplifier yang banyak di jual di pasaran, mulai dari jenis, merek, atau pun bentuk yang banyak modelnya. Ada banyak jenis model power amplifier OCL dan power amplifier BTL ada power amplifier stereo dan ada juga power  amplifier yang mono. Untuk semua jenis power amplifier yang saya sebutkan di atas kualitas audio / suaranya memang di desain dengan kelas yang standar bisa di bilang gitu gitu aja. Power ini sebenarnya tidak jauh beda dengan power amplifier ocl 150 watt.

Sebagai contoh yang akan kita oprek kali ini adalah power amplifier 200 watt power sanken pasti sudah pada tahu kan bentuk dari power amplifier 200 watt ini dan tidak asing lagi bagi kita. Kita juga tahu kualitas audio / suaranya, kalau menurut saya untuk power amplifier 200 watt ini memang kurang ejebb, akan tetapi apabila power amplifier 200 watt ini di modifikasi, di oprek, di edit, di setting atau apalah intinya di rubah rangkaian dan juga ukuran komponennya pasti hasilnya pun benar-benar dahsyat dan memuaskan bahkan lebih bagus dari power amplifier 400 watt / 600 watt.


Power_Sanken



Dan bahkan yang lebih ejebb lagi power amplifier 200 watt power sanken modif ini kualitas audio / suaranya seimbang dengan power amplifier 900 watt..wah benar-benar ejebb ejebb!!! Nada bass yang menggelegar / super mantab juga suara yang jernih, lantang serta keras.

Disini saya akan berbagi tips, trik, cara, dan langkah-langkah modifikasi power amplifier 200 watt secara detail, secara rinci langkah demi langkah sampai anda mengerti betul, paham dan sampai anda bisa untuk modif sendiri power amplifier 200 watt power sanken dengan mudah dan murah.


Modif power Sanken Ejebb

Maka dari itu simak serta baca dengan cermat atas apa yang saya sampaikan di bawah ini.
Cara dan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
- Ganti ukuran kapasitor input yang ada di pcb power amplifier 200 watt yang umumnya 100nf ganti dengan ukuran 470nf / 275V X2 pakai capasitor MKT.


- Ganti Transistor BD 139-140 dengan TIP 41C-TIP 42C atau TIP 31C - TIP 32C, B507-D313.
- Ganti juga dioda 1n4148 jumlahnya 3 dengan dioda 1n4002.
- Ganti juga resistor yang kotak berwarna putih ukuran 0.5Ohm/5watt dengan resistor 1 Ohm/2 watt diparalel 2 menjadi 0.5 Ohm/4watt.

- Agar mendapatkan hasil yang lebih maximal gunakanlah / pakailah transistor sanken yang berkualitas bisa pakai sanken seri 5DY atau yang seri lebih bagus minimal 2 set, Atau pakai Transistor C5200 dan A1943. Untuk trafo saya merekomendasikan pakai Trafo Murni 10A / 42 CT 42 vac. Elco power supply minimal 10000uf/63volt. Dioda bright 10 Ampere.


Gambar Transistor Sanken 5DY

Gambar Transistor Final C5200


Dan sementara untuk menambah bass agar lebih nendang pakailah tone control + subwoofer keluaran terbaru, atau bisa juga di tambah galaxy, mega bass atau Gigabass dan juga equalizer. Untuk power supply Tone control selalu gunakan IC regulator sejenis 78XX dan 79XX sesuai kebutuhan tone controlnya.

Kiranya begitulah artikel dari pengalaman pribadi saya nantikan dan ikuti perkembangan terus artikel terbaru selanjutnya dari saya, dan jangan lupa juga baca cara membuat lampu teras rumah otomatis semoga bermanfa'at dan apabila ada pertanya'an silahkan tulis di kolom komentar di bawah ini yang sudah disediakan.



Silahkan kunjungi artikel menarik lainnya :
- Rangkaian / Schematic Power Amplifier 2000 Watt

- Cara Membuat Power Audio Amplifier 50Watt Pakai IC TDA2050

- Cara Memperbaiki GACUN / Modul Power Supply Universal Serbaguna

Cara Mengetes Transistor FET (MOSFET) Menggunakan Multitester

- Cara Memperbaiki Charger / Repair Adaptor / Charger Laptop yang Rusak / Mati Total

- Cara Membuat Cas / Charger HP Untuk Dipasang Di Sepeda Motor Anda 

- Cara Membuat Adaptor / Power Supply 12 Volt Sederhana






keyword :
Modifikasi power amplifier
Power ampli Lapangan
Power amplifier
Transistor final
Power ampli OCL