Friday 30 October 2015

Cara Merakit Power Amplifier 500 Watt Keluaran dari Apex B500

Dari dulu sampai saat ini power amplifier ini masih jadi kebanggaan utama para pecinta audio Amplifier, dari banyak jenis dan macam rangkaian. Karena Skema Rangkaian Power Amplifier 500 Watt Apex ini memiliki kekuatan menyalurkan suara atau sinyal audio berdaya tinggi, yang mana Amplifier ini memerlukan beban loudspeaker yang mumpuni agar amplifier bisa bekerja dengan sangat optimal.



Sesuai dengan judulnya, Cara Merakit Power Amplifier 500 Watt ini memiliki daya output sebesar 500 Watt RMS pada beban loudspeaker 8 ohm. Karena Power amplifier ini digunakan untuk keperluan power ampli lapangan (Outdoor), maka speaker yang bisa digunakan mencapai hingga 18 inci.

Agar memiliki respon frekuensi yang dihasilkan lebih baik, biasanya amplifier berdaya tinggi dirancang dengan kelas AB dan tanpa kopling kapasitor pada outputnya atau biasa disebut juga dengan (Output Capacitor Less) OCL.

Untuk Transistor penguat Final yang digunakan pada rangkaian power amplifier kali ini menggunakan tipe 2SC5200 dan 2SA1943 dari TOSHIBA. Kedua transistor tersebut adalah transistor pasangan jenis NPN dan PNP karena pada OCL selalu menggunakan konfigurasi push-pull.

Rangkaian Power Amplifier 500 Watt APEX B500


Supaya bisa menghasilkan daya output yang tinggi, bagian yang penting bukan hanya ditentukan dari penguat final yang digunakan, meskipun penguat final memang paling menentukan BESAR DAYA penguatan dari sebuah power amplifier. Dalam hal ini bagian Pre-Amp juga memiliki peranan penting yang sangat digunakan untuk menentukan kualitas suara dari power amplifier. Dampak Efek dari rangkaian Pre-Amp yang kurang baik adalah salah satunya suara yang kurang baik, distorsi, over gain, dengung, respon frekuensi kurang baik, suara kurang lantang dan lain-lain.

PCB Rangkaian Power Amplifier 500 Watt APEX B500

Tata Letak Komponen Power Amplifier Apex B500


Melihat skema rangkaian power amplifier 500 Watt APEX B500 diatas terlihat bagian Pre-Amp menggunakan IC tipe NE5532. Output dari IC NE5532 ini diperkuat lagi pada penguat driver transistor. Bagian driver ini akan memiliki dua output yang berbeda fasa satu sama lain sebesar 180°. Pada bagian driver ini terdiri dari transistor Q1=2N5401, Q2=2N5551, Q3=MJE340 dan Q4=MJE350. Karena rangkaian pada penguat final memerlukan sinyal input yang cukup, maka bagian driver tersebut disusun dengan konfigurasi DARLINGTON.

Pada daya yang dikeluarkan sebuah power amplifier akan berbanding lurus dengan sumber daya yang digunakan. Agar bisa bekerja dengan optimal, rangkaian power amplifier 500 watt ini memerlukan Power Supply tegangan simetris sebesar +90 Volt CT -90 Volt dengan arus mencapai 15 - 20 Ampere.



Usahakan menggunakan transistor final 2SC5200 dan 2SA1943 yang asli terutama pada bagian penguat finalnya, karena sumber tegangan yang digunakan mencapai 90 Volt / 20 A ini hanya untuk transistor yang original atau asli. Jika tidak yakin dengan transistor yang anda gunakan atau tidak asli, maka jangan sekali-kali menggunakan catu daya tegangan kerja ±90 Volt, karena bisa menyebabkan transistor penguat final cepat terbakar jebol/rusak. Pada sa'at pengujian, gunakan tegangan secara bertahap, dimulai dari ±25V, ±30V, ±45V, dan seterusnya.

Untuk merakitnya jangan lupa memberikan heatsink atau plat almunium yang tebal pada semua transistor power amplifier, pasangkan kipas pendingin untuk sirkulasi udara didalam box agar stabil ketika bekerja dengan volume maksimum terutama sa'at digunakan untuk keperluan pentas, konser dilapangan dan lain lain.

Demikian artikel tentang Cara Meraki power Amplifier 500 watt Apex B500 ini semga bisa jadi refrensi untuk merakit sebuah power amplifier yang sesuai, semoga sangat bermanfa'at...

No comments:

Post a Comment